Menelusuri jejak keturunan Indonesia asal Bawean di Vietnam
03 Agustus 2015, 09:00:21 Dilihat: 612x

Ratusan orang keturunan Indonesia yang berasal dari Pulau Bawean tinggal di Ho Chi Minh Vietnam, sejak masa pemerintah kolonial Belanda.
Tujuan mereka datang ke Vietnam berbeda-beda, ada yang merantau dan ada juga yang bekerja untuk pemerintah kolonial Prancis yang berkuasa di Vietnam.
Sebagian besar tak dapat pulang ke kampung halaman karena tidak memiliki dokumen kewarganegaraan dan tak lagi memiliki hubungan dengan kerabat di Pulau Bawean, Jawa Timur.
Warga Vietnam keturunan Indonesia ini disebut orang Bawean atau Boyan, dan sebagian besar tinggal di sekitar Masjid Al Rahim di Distrik 1 Ho Chi Minh.
Salah satunya adalah pemimpin Masjid Al Rahim, Imam Haji Ally (86 tahun) yang mengikuti kedua orang tuanya ke Ho Chi Minh pada penjajahan Belanda, ketika baru menginjak usia 11 tahun.
Haji Ally mengatakan ayahnya bekerja untuk pemerintah kolonial sebagai teknisi mesin.
“Ayah saya dulu kerja di bagian teknik pada masa penjajahan. Saya tak ingat betul berapa orang yang ikut dari Indonesia,” jelas Ally dalam bahasa Melayu.
Imam Ally menjelaskan keturunan Bawean juga telah menikah dengan warga Vietnam, ataupun pindah ke Malaysia dan Singapura.
Keturunan Bawean di Vietnam sebagian besar tinggal di sekitar Masjid Al Rahim.
Tidak ada catatan yang pasti kapan orang Bawean pertama tiba di Vietnam. Tetapi masyarakat yang memiliki tradisi merantau ini diperkirakan pergi dari kampung halaman ketika masa pemerintahan kolonial Belanda. Selain ke Vietnam, ada juga yang ke Singapura dan Malaysia.
Ketika itu Vietnam masih berada dalam jajahan Prancis. Orang-orang Bawean di Vietnam ini kemudian membangun Masjid Al Rahim dengan menggunakan bahan bangunan dari kayu.
Salah satu masjid tertua di Vietnam itu dibangun pada 1885. Kemudian masjid mengalami beberapa perubahan bangunan dengan dana dari sumbangan donatur. Renovasi terakhir dilakukan sekitar dua tahun lalu sama sekali mengubah bentuk aslinya.
Pakar studi Vietnam, Malte Stockhof, yang pernah meneliti tentang keturunan Bawean di Ho Chi Minh mengatakan orang-orang Bawean ini pergi dari daerah asal mereka dengan alasan beragam.
"Menurut cerita mereka, keberadaan mereka di Vietnam itu karena beberapa alasan. Yang utama ialah untuk menghindari pemerintah kolonial Belanda yang represif, menjalankan tradisi merantau dan dalam perjalanan pergi haji, mereka kemudian singgah di Singapura bekerja untuk menambah ongkos ke tanah suci Mekkah, " jelas Stockhof kepada BBC Indonesia.
Para perantau dari Bawean kemudian ada yang memilih tinggal di Singapura dan ada juga yang melanjutkan perjalanan ke Mekkah.
Source
Share:

UN Videos

Visiting Professor, Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.